Universitas Trunojoyo Madura melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian masyarakat melakukan pendampingan pengelolaan keuangan terhadap pelaku UMKM

Universitas Trunojoyo Madura melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian masyarakat melakukan pendampingan pengelolaan keuangan terhadap pelaku UMKM Batik di Desa Klampar Pamekasan – Batik merupakan kekayaan budaya Indonesia yang perlu kita lestarikan bersama, oleh karena itu perlu adanya pengenalan budaya ini terhadap masyarakat lokal dan masyarakat luar. Desa klampar merupakan salah satu desa yang banyak pengrajin batik di Kabupaten Pamekasan akan tetapi ada beberapa pengrajin yang belum bisa mengelola keuangannya dengan secara baik dan sistematis. Universitas Trunojoyo Madura melalui lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat mempunyai inisiatif untuk melakukan pendampingan terhadap pelaku UMKM yang ada di desa klampar untuk menata dan mengelola keuangannya dengan baik. Maka dari itu pada hari Senin 25 November 2024 Universitas Trunojoyo Madura mengadakan kegiatan sosialisasi sekaligus pendampingan yang bertempat di balai Desa Klampar (Sentra Batik Klampar) dengan menghadirkan narasumber yang luar biasa dan ahli dibidangnya. Narasumber itu diantaranya dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Bapak Samsuki, S.E., M.SM. dan Ibu Merie Satya Anggraini, S.E., M.Ak. Peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut adalah para pengrajin dan pelaku UMKM Batik di Desa Klampar dengan berjumlah 20 UMKM. Harapannya semua UMKM Batik di desa Klampar dapat mengembangkan usahanya secara profesional dan dapat menjangkau lebih banyak pembeli, baik dari daerah sendiri maupun daerah lain. Selain untuk mempertahankan atau melestarikan budaya hal ini juga bertujuan untuk mensejahterakan para pelaku UMKM Batik dalam sektor ekonomi. "Untuk meningkatkan penjualan batik maka perlu menggali semua segmen, selain itu, bagaimana kemudian semua UMKM kedepan harus melakukan pemasaran batik secara masif, lebih-lebih di media social termasuk market place didalamnya. disisi lain dalam rangka penguatan kolaborasi diharapkan seluruh umkm dan pengrajin batik untuk terus meningkatkan jejaring tidak hanya di lokal tapi juga bisa tembus provinsi, nasional maupun internasional". Ungkap bapak samsuki selaku narasumber pada kegiatan ini. Selain dari segi penjualn yang menjdi faktor pengembangan UMKM batik adalah pengelolaan keuangan, dari hasil survei UMKM batik di desa klampar yang menjadi penghambat dalam berkembanganya adalah modal yang tidak terstruktur dengan penggunaan modal usaha dan pribadi. Maka perlu di lakukan pengelolaan keuangan dengan menggunakan prinsip akuntansi dr seluruh aktivitas ekonomi yang terjadi. Kegiatan ini dengan memberikan pelatihan penggunaan aplikasi keuangan yang memiliki fitur yang sangat membantu masyrakat daam menggunakannya. Fiturny di antara lain memberikan fasilitas pencatatan transaksi keuangan yang di input oleh dan menghasilkan output laporan keuangan, selain itu aplikasi ini memberikan fitur kasir untuk setip transaksi penjualan, pembelian. Bahkan aplikasi ini bisa mencatat harga pokok produksi hingga penjulaan. Sehingga dengan adanya kegiatan ini memberikan respon baik oleh peserta pelatihan. Seluruh peserta antusian mempraktekkan dan mau menggunakan aplikasi keuangan. Kegiatan ini tdk hanya berhenti disini, kami akan melakukan evaluasi terhadap kegitan pelatihan dengan konsep pendampingan hasil dari pelatihan, dengan tujuan apakah peserta sudah mahir dan bisa memanfaatkan aplikasi tersebut. sehingga aplikasi tersebut bisa memberikan dampak positif dalam pengelolaan keuangannya. Ujar Ibu Merie Satya Angraini. Selaku narasumber pada kegiatan pelatihan pengelolaan keuangan UMKM di desa Klampar, kecamatan Proppo kabupaten Pamekasan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Privacy Policy